h1

Benarkah kita sudah termasuk orang-orang yang pandai bersyukur ?

Agustus 25, 2012

Saya sungguh-sungguh sangat BERUNTUNG dan BERSYUKUR sekali, karena saya memiliki keluarga dengan BANYAK KEBUTUHAN dan BANYAK KEINGINAN

Mengapa demikian ?
Mengapa banyaknya kebutuhan dan keinginan justru membuat saya bersyukur ?
Saya memiliki beberapa alasan :
1. Segala kebutuhan dan keinginan keluarga saya pada hakekatnya adalah DOA, anda mungkin masih ingat sewaktu kecil dahulu ketika menginginkan sesuatu, anda pasti tak pernah berhenti membayangkan untuk mendapatkan apa yang anda inginkan, dan apa yang anda inginkan itu pasti selalu hadir menghiasi mimpi anda di kala tidur. Dan tanpa sadar, sedikit demi sedikit apa yang pernah menjadi keinginan kita di masa lalu telah kita dapatkan saat ini. Memang benar Firman Allah dalam Al Qur’an Surah Al-Mu’min ayat 60 (QS 40:60) :

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ (٦٠)

Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku[1326] akan masuk neraka Jahannam dalam Keadaan hina dina”. (QS: Al-Mu’min 40:60)

2. Dengan memiliki kebutuhan dan keinginan, membuat kita senantiasa terus berusaha dan tidak pernah berputus asa ketika menemui kegagalan.
Semakin banyak kebutuhan dan semakin besar keinginan, akan membuat kita selalu berusaha mencari jalan keluar atas setiap masalah yang kita hadapi.

Kebayang gak, kalo seandainya kita tidak punya kebutuhan dan keinginan ?
Mungkin kita hanya bekerja seadanya, melakukan sesuatu hanya sekedarnya saja. Bahkan yang paling parah, kita bahkan tidak perlu lagi berdoa. Buat apa ? Toh kita gak punya kebutuhan dan keinginan… (Ada gak ya orang yang seperti itu ? Hehehehe…)

Jadi, berbahagialah dan bersyukurlah kalau kita masih punya banyak kebutuhan dan keinginan, karena itu adalah modal dasar kita bekerja, berusaha dan berdoa…

h1

Setting IMAP pada ponsel

April 11, 2008

Hi guys…

Sekarang kan jamannya udah canggih nih, Ponsel juga makin mahal en canggih, gw mo sharing soal memanfaatkan ponsel kita untuk menerima e-mail secara langsung, jadi kalo kita terima e-mail, kita bakal mendapatkan notifikasi melalui ponsel kita, serasa menerima SMS gitu loh… instant !

Caranya kita fungsikan IMAP account pada ponsel kita, ada beberapa penyedia jasa layanan e-mail yang sudah mendukung IMAP secara gratis, gw udah coba pake cortado (www.cortado.com) atau gmail (www.gmail.com)

So, gak ada lagi keterlambatan menerima email, dan ponsel mahal kita pun bisa kita manfaatkan maksimal, oke ?

Here we go !

Step 1

Kita daftar e-mail account, dalam hal ini gw pake gmail.com

Step 2

Kita akan mendapat e-mail account, misal : namaku@gmail.com

Step 3

Melalui menu setting di gmail, kita harus aktifkan fasilitas IMAP, karena secara default gak aktif.

Step 4

Setelah beres urusan bikin account, kita setting ponsel kita supaya bisa melakukan “push-email” dari inbox di gmail ke ponsel kita, gw udah coba pake SE W950i

Pilih Messaging=>More=>Settings=>Email accounts=>More=>New account

Pada tab ‘basic’,

kita isi account name, misal gmail

Your Name, nama kita sesuai account email yang kita buat

Email address, alamat email kita, missal namaku@gmail.com

Connection type, pilih IMAP

Beri tanda Cek pada Push email

Beralih pada tab ‘Inbox’,

Incoming server address : imap.gmail.com

Username : namaku@gmail.com (tulis secara lengkap)

Password : password pada account email kita

Download restriction : kita pilih just header

Smaller than : 100 kb

Receive using group : Preffered group

Beralih pada tab ‘Outbox’,

Outgoing server address : smtp.gmail.com

Beri tanda cek pada Use SMTP authentication dan use inbox login detail, sehingga otomatis username dan password kita terisi.

Send using group : Preferred group

Lalu tekan ‘save’

Berikutnya pilih more=>Advanced

Pada tab ‘Incoming’

Secure connection, pilih SSL

Incoming mail port : 993

Pada tab ‘outgoing’

Secure connection, pilih SSL

Outgoing mail port : 465

Beri tanda cek pada Use MIME encoding

Tekan ‘save’

Lalu tekan ‘save’ lagi

Pada Email accounts

Pilih More=>Always on push email

Beri tanda Cek pada Always On

Isi begin at dan end at sesuai waktu yang kita kehendaki, sebagai catatan, GPRS kita akan selalu aktif, pada rentang waktu tersebut

Pilih juga internet account yang kita gunakan

Lalu tekan save=>Done

Beres…

Sekarang kita coba kirim email dari account kita yang lain ke account gmail yang baru kita buat, dlm beberapa menit, akan ada notifikasi email baru diterima, you’ve got mail, baby ! yeah…

Selamat mencoba…

Klik untuk membuat account GMail

PS.

Untuk yahoo.com

inbox : imap.next.mail.yahoo.com

outbox : smtp.mail.yahoo.com

Berikutnya pilih more=>Advanced

Pada tab ‘Incoming’

Secure connection, pilih none

Incoming mail port : 143

Pada tab ‘outgoing’

Secure connection, pilih none

Outgoing mail port : 25

Beri tanda cek pada Use MIME encoding

Klik untuk membuat account yahoo.com

h1

Kekuatan dari sebuah Permintaan

Maret 12, 2008

ASK, AND YOU SHALL RECEIVE !

 

Kalimat diatas adalah merupakan janji Allah, Mintalah ! Maka akan AKU beri ! Berdoalah ! Niscaya akan Ku-kabulkan !

 

Sudahkan kita yakin bahwa doa kita akan dikabulkan ? Jika belum, atau masih setengah yakin, maka bertobatlah… Karena itu berarti kita tidak percaya pada Tuhan…

 

Pada hakekatnya doa kita PASTI dikabulkan, hanya masalah waktu saja, karena ada doa yang LANGSUNG dikabulkan, ada yang DITUNDA, tapi PASTI DIKABULKAN !

 

Sayang sekali, lebih banyak manusia yang kurang memiliki kesabaran menanti doanya dikabulkan, dan mereka buru-buru MENGANGGAP doa mereka TIDAK DIKABULKAN, dan mereka LEBIH SERING berfikir bahwa doa mereka TIDAK DIKABULKAN daripada berfikir bahwa doa mereka DIKABULKAN ! Bukankah dalam Al Qur’an, Allah pernah berfirman, “Aku adalah seperti APA YANG DISANGKAKAN HAMBA-KU” Artinya, apabila kita Yakin bahwa Allah akan mengabulkan doa kita, maka doa kita akan dikabulkan, segala apa yang kita inginkan akan kita dapatkan ! Hal tersebut juga berlaku sebaliknya, jika kita YAKIN bahwa doa kita TIDAK DIKABULKAN, maka Allah juga TIDAK AKAN mengabulkan doa kita !

 

Jelas bukan ? Jadi sebenarnya letak dari permasalahan bahwa kita TIDAK MENDAPATKAN atau MENDAPATKAN segala sesuatu itu ada pada diri kita, pada cara berfikir kita…

 

Kita sendiri yang menentukan, apakah kita ingin memperoleh sesuatu atau tidak. Tuhan hanya MEMBERIKAN sesuai yang ada dalam pikiran kita saja.

 

PERMINTAAN KITA TIDAK DIBERIKAN BEGITU SAJA

Pernahkah kita sadari, bahwa pada saat kita berdoa atau meminta sesuatu, sebenarnya Tuhan tidak begitu saja memberikan apa yang kita inginkan, tetapi yang diberikan adalah KESEMPATAN bagi kita UNTUK MENDAPATKAN sesuatu itu…

 

Contoh : Jika kita menginginkan sebuah rumah dan berdoa setiap hari agar kita memiliki rumah, tidak mungkin Tuhan akan memberikan rumah begitu saja kepada kita. Tuhan bukan Developer Perumahan ! Tapi Tuhan akan memberikan kepada kita KESEMPATAN untuk memiliki rumah, sadarkah kita akan hal itu ? Atau mari kita lihat contoh yang sangat sederhana dan dekat sekali dengan kehidupan kita

 

Banyak orang berdoa setiap hari, siang dan malam meminta hal-hal yang mereka inginkan, tetapi mereka menutup mata dan hati mereka terhadap SETIAP KESEMPATAN yang datang, yang sebenarnya merupakan jawaban atas doa-doa mereka. Kalau sudah begini, masihkan kita berani menganggap doa kita tidak dikabulkan oleh Tuhan ? Siapa yang tidak tahu diri ? Tuhan telah mengabulkan doa kita, tetapi kita terlalu BODOH untuk menyadari bahwa doa kita telah dikabulkanNya… Dan parahnya lagi, kita berkoar-koar bahwa kita sudah berdoa, dan beribadah, tetapi tidak ada hasilnya… Siapa nih yang tidak tahu diri ?

 

Maka dari itu, mulai saat ini mari kita bertobat dan bersyukur atas segala yang kita telah dapatkan dalam hidup ini, sekecil apapun itu. Kita bisa bernafas, kita bisa berjalan, kita masih bisa hidup, makan, berkumpul dengan keluarga, memiliki pekerjaan, apapun itu, SYUKURILAH ! Itu cara awal untuk kita meyakini bahwa segala permintaan kita PASTI KITA DAPATKAN.

h1

Gimana sih cara mendapatkan kekayaan yang halal ?

November 22, 2007

Kali ini saya mau sharing soal bagaimana caranya mencari harta yang halal, dengan cara yang benar dan yang paling penting diridhoi oleh Allah SWT. Saya tertarik untuk membicarakan hal ini, walaupun mungkin kondisi saya sekarang belum termasuk kategori orang terkaya di Indonesia, tapi saya juga tidak yakin ketika saatnya tiba saya menjadi orang terkaya di Indonesia, saya masih sempat untuk berbagi dengan teman-teman semua, lebih baik saya bagikan sekarang, jadi kita bisa kaya sama-sama, daripada teman-teman sudah menyaksikan keberhasilan saya, dan baru memutuskan untuk menyusul saya, setelah saya menceritakan bagaimana cara saya mencapai keberhasilan, gak bakalan terkejar, jack ! he he he… Eits, tapi kita sepakat dulu tentang kategori kaya, oke ? Bahwa kekayaan tidak identik dengan banyaknya harta yang kita GENGGAM, tetapi kekayaan yang kita sepakati adalah identik dengan berapa banyak harta yang kita BERIKAN untuk orang lain yang membutuhkan, jadi ketika saya menjadi orang terkaya di Inonesia, itu berarti saya menjadi orang yang TERBANYAK memberikan harta saya untuk orang lain yang membutuhkan.

Kenapa kok saya memusatkan perhatian untuk memberikan yang terbanyak, bukankah saat ini banyak orang melakukan sebaliknya ? Mereka berlomba-lomba menggenggam harta sebanyak-banyaknya.

Saya pernah mendengar sebuah pepatah, harta kita ibarat air laut, semakin banyak kita minum, malah semakin terasa hauslah kita. Dan orang yang haus adalah orang yang KEKURANGAN minum. Betul ?

Sekarang kita lihat di dunia nyata, berapa banyak orang yang setengah mati mengejar dan mengumpulkan harta, apakah mereka merasa cukup ? TIDAK ! Mereka justru merasa kurang, bahkan sangat-sangat kurang ! Padahal orang yang KEKURANGAN adalah ORANG MISKIN ! Bingung ? Sebenarnya jawabannya sederhana saja, begini : Seandainya mereka mau berbagi, mau memberikan sebagian dari harta yang mereka cari untuk orang lain, entah ikhlas atau tidak, itu tidak penting ! Tetapi kalo ikhlas jelas lebih baik. Yang penting mereka mau berbagi dengan orang yang membutuhkan, niscaya mereka akan lebih pandai BERSYUKUR, bahwa mereka masih bisa MEMBERIKAN sesuatu untuk orang lain. Dan orang yang bisa MEMBERI adalah orang yang BERLEBIH, itulah hakikat kekayaan.

Secara garis besar dalam menjalani kehidupan ini kita hanya menjalankan tiga proses, yaitu :

  1. Meminta
  2. Menerima
  3. Bersyukur

Proses yang pertama, meminta.

Meminta adalah untuk memperjelas tujuan kita hidup, dan meminta adalah fase paling awal yang kita jalani. Meminta disini bisa diartikan dengan berdoa dan berharap, kepada siapa kita meminta dan berdoa ? Tentu saja kepada Yang Maha Kaya di Dunia ini. Siapa ? Allah SWT.

Apakah kita boleh meminta kepada Allah ? Lha kalo tidak boleh, kita harus minta kepada siapa ??? Cuma kadang-kadang manusia tuh suka sombong, takabur, merasa diri mereka hebat, tidak butuh orang lain, bahkan tidak butuh Allah sehingga mereka tidak mau meminta (berdoa) kepada Allah ! Astaghfirullah ! Memangnya mereka tinggal di mana ? Bumi siapa yang mereka pijak ? Udara siapa yang mereka hirup ? Air siapa yang mereka minum ? Dasar orang tak tahu diri.

Lalu, seberapa banyak yang boleh kita minta kepada Allah ? Sebanyak-banyaknya ! Seluruh yang ada di bumi ini boleh kita minta kepada Allah, Allah Maha Kaya, Seluruh langit, bumi dan seisinya ini adalah milik Allah. Kita boleh kok minta sebanyak-banyaknya, hanya saja banyak manusia yang sok sungkan untuk minta. Lha wong tinggal minta aja kok tanggung, sekalian aja minta yang banyak, he he he… Soal dikasih atau tidak, itu hak prerogatif Allah. Dan itu tergantung dari proses kedua kita.

Proses kedua, menerima.

Nah, ini merupakan kelanjutan dari proses yang pertama tadi. Setelah urusan meminta beres, lalu apa ? Ya kalo udah minta, ya kita harus mau menerima, gampang toh ? Gitu aja kok repot (kata Gus Dur). Untuk bisa menerima, kita harus memperhatikan hal-hal ini :

  1. Seberapa yakinkah kita bahwa apa yang kita minta akan diberikan oleh Allah ?

Keyakinan kita ini sangatlah penting, sebab Allah berfirman, ”Aku adalah seperti apa yang disangkakan hamba-Ku” artinya, Allah sih terserah kita, kalo kita yakin diberi, pasti diberi, tetapi kalo kita tidak yakin diberi, maka jangan harap Allah mau memberi kita. Wong kita sendiri tidak yakin…

  1. Nah, setelah urusan keyakinan beres, selanjutnya bagaimana kita menyikapi keyakinan kita tersebut ? Ingat, Allah adalah penguasa alam ini, semua yang terjadi di alam ini adalah atas kehendak-Nya. Sikap kita berikutnya adalah, kita harus yakin bahwa sekecil apapun hal yang terjadi pada diri kita setelah kita meminta dan yakin betul akan diberi, adalah merupakan proses dari sampainya apa yang kita minta. Misalnya setelah kita meminta dan yakin bahwa kita akan diberi rizki yang melimpah, eh ternyata kok kita merasa jalan kita mencari rizki jadi sulit. Gimana nih ? Tenang kalo kita perhatikan, kehidupan kita pasti ada iramanya, kadang naik, kadang turun. Kita hanya tinggal menancapkan kuat-kuat di benak kita, bahwa kesulitan ini adalah merupakan awal dari kesuksesan kita, asal kita jangan berhenti saat kita dalam kesulitan, berhenti dari apa ? Ya berhenti berusaha, berhenti meminta dan berhenti yakin kepada Allah, jangan pernah berhenti…! Bagaimana caranya supaya kita tidak berhenti ? Ingat satu hal, selama hidup kita didunia, mulai dari kita lahir sampai saat ini, PERNAHKAH kita tidak bisa makan ? Saya yakin tidak pernah, pasti ada cara supaya kita bisa makan, apapun itu. Itu artinya Allah telah membuktikan pada kita bahwa Allah mampu mencukupi kita sejak kita lahir sampai detik ini, hitung sendiri usia kita, puluhan tahun Allah bisa mencukupi kita masak kita takut dengan kehidupan kita besok, minggu depan, bulan depan ?

Intinya, setelah kita yakin bahwa Allah akan melimpahkan rizki ke kita, kita harus selalu dan selalu berprasangka baik kepada Allah (optimis), kejadian-kejadian buruk yang kita alami hanyalah proses, yang penting hasil akhirnya, bukan begitu ? Dan kita harus optimis bahwa, sesuai dengan permintaan kita, apa yang kita minta akan diberikan oleh Allah, 100% ! Maka niscaya apa yang kita minta dengan penuh keyakinan dan optimis akan kita dapatkan !

  1. Untuk mempermudah kita yakin dan optimis, tentunya kita harus selalu dekat dengan Allah, semakin kita dekat, semakin yakin kita akan Allah pasti kita semakin optimis, karena kita menjadi lebih tenang, jadi jangan pernah tinggalkan ibadah kepada Allah, itu sangat penting !

Proses yang ketiga, bersyukur.

Kita ingat bahwa hidup kita ini penuh dengan irama, kadang naik kadang turun. Nah setelah kita menerima semua apa yang kita minta, kita kan tidak ingin irama kita turun ? Turun sih boleh, asal tidak terlalu ke bawah dan tidak lama… Jadi mau kita, setelah sekian lama hidup pas-pasan, terus kaya, kalo bisa jangan balik jadi pas-pasan lagi, ya berkurang sih boleh, tapi tetep kaya dan jangan lama-lama, setelah itu, kaya lagi, he he he…

Emang bisa ? Alhamdulilah jawabannya, bisa ! Caranya ?

Kita harus menjalankan proses yang ketiga, yaitu bersyukur. Sebenarnya bersyukur ini harus kita lakukan sejak proses awal yaitu meminta. Bersyukur artinya kita berterima kasih atas apapun yang diberikan Allah kepada kita, sekecil apapun itu, kita bisa membuka mata di pagi hari, kita bisa meregangkan otot kita, kita bisa berjalan ke kamar mandi, dan sebagainya. Dan proses bersyukur setelah kita menerima segala apa yang kita minta adalah, berbagi dengan orang lain. Berikan sebanyak-banyaknya untuk orang lain, itulah hakikat bersyukur, dan itulah hakikat kekayaan. Kekayaan yang abadi adalah kekayaan yang bisa dirasakan oleh banyak orang.

Jadi buat teman-teman yang ingin mengubah nasib, ingin menjadi sukses, cobalah jalankan ketiga proses tersebut. Saya pun masih dalam tahap menjalankan proses tersebut, dan ketiga-tiganya saya jalankan sekaligus, ya meminta, ya menerima sekaligus bersyukur. Kalo kita mau mengamati dengan cermat, sekecil apapun, permintaan kita yang kita yakini pasti kita terima, contoh, kita yakin betul bahwa besok kita masih bisa bangun pagi dan sarapan atau ngopi, dan ternyata betul, kita masih bisa bangun, sarapan dan ngopi,lalu ? ya kita syukuri itu semua, kita latih dengan hal-hal kecil di kehidupan kita, kalau kita sudah mahir dan terbiasa menjalankan ketiga proses tersebut untuk hal-hal kecil, niscaya hal-hal lain yang lebih besar akan terjadi pada kita. Alhamdulillah !

Sebagai penutup, ada sebuah kisah nyata. Saya punya seorang kawan, dalam kondisi kesulitan keuangan, dia harus berbagi dengan kawan yang lain. Untuk makan sehari-hari dia harus ngirit, eh masih harus ngurusi kawannya juga. Walaupun agak dongkol, dia mau saja berbagi, ya seadanya. Dia pernah mengeluh kepada saya, saya bilang, jangan pernah berhenti menolong orang lain, walaupun kondisi kamu pun kekurangan, saya yakin pasti apa yang sudah kamu lakukan itu akan mendapat balasan, yang kamu sendiri tidak bisa menduga, baik caranya maupun banyaknya. Eh, gak ada sebulan saya bicara dengan dia. Dia kebanjiran pekerjaan, sampe ngelembur-ngelembur, satu belum selesai, datang yang lain. Alhamdulillah. Itulah kenyataan. Mau ?

h1

Tips untuk jadi kaya (dan makin kaya…)

September 28, 2007

Ada beberapa cara cepat untuk kaya :

1. Jadilah anak orang kaya, so kita bisa dapat banyak warisan dari ortu kita…

Kalo kita tidak terlahir dari orang kaya, gimana ? Ada cara kedua..

2. Cari Pasangan anak orang kaya, so… pasangan kita pasti dapat warisan dan kita juga bisa ikut menikmatinya…

Kalo kita udah terlanjur dapat pasangan yang bukan dari keluarga yang kaya gimana ? Apa musti cari lagi ? Eits… nanti dulu… berfikirlah 1000 kali untuk cari pasangan baru, bukan makin kaya, malah makin susah, he he he… Tenang, ada cara ketiga

3. Cari teman-teman yang kaya, NAH… kalo ini kayaknya bisa kita lakukan kapanpun, bergaul dan berkumpullah dengan orang-orang kaya, terutama orang yang kaya karena usaha kerasnya, Robert T Kiyosaki pernah berkata, penghasilan kita adalah : Jumlahkan semua penghasilan temen-temen kita, kemudian bagi dengan banyaknya temen kita, itulah penghasilan kita sebenarnya… Gak percaya ? Coba aja deh…

Yang jelas dengan punya banyak teman yang sukses dan mau bekerja keras, dan gw yakin orang yang sukses pasti orang yang selalu berfikir positif dan selalu mencari solusi, bukan orang yang suka mengeluh dan putus asa, kita pasti ketularan… ketularan untuk berfikir positif, mau bekerja keras, ogah mengeluh dan gak gampang putus asa…

Ayo, cari temen-temen yang sukses sebanyak-banyaknya, dan lihat kehidupan anda berikutnya…

Sebenernya gimana sih deskripsi orang kaya itu gimana sih ?

– Orang yang punya banyak duit ?

– Punya banyak mobil ?

– Punya banyak rumah ?

– Punya banyak istri ? No way ! itu mah nafsunya yang gede he he he…

Kalo menurut saya, orang kaya adalah ORANG YANG PALING BANYAK MEMBERI BUAT ORANG LAIN !

Logikanya sederhana, orang yang bisa membagikan kekayaannya atau apapun yang dia miliki, berarti dia memiliki kelebihan, dan ajaibnya orang-orang semacam itu pasti akan tetap kaya dan bahkan makin kaya di setiap waktunya…

Jadi, berapapun harta yang kita punya, apapun yang kita miliki, bagikan ke orang lain ! Share to another people… Berapapun jumlahnya gak masalah, misalnya kita cuma punya duit 100 rb, yang 50 rb kasih ke orang lain, sedekahkan, artinya kita lebih kaya 50 rb, dan hukum matematis dalam bersedekah, harta kita tidak akan berkurang, bahkan dilipatgandakan ! 10x, 100x, 1000x, unlimited ! Tergantung kita, mau yang mana, Allah pasti akan memberikan gantinya, itu sudah janji Allah… Syaratnya cuma satu kita harus ikhlas dan berpikir positif, berbaik sangka terhadap Allah…

Oke, mungkin ada yang seperti ini :

Saya akan sedekah kalo saya sudah kaya, kalo saya sudah sukses… Tapi kebanyakan orang yang berpikir seperti itu malah akan lama kayanya, suksesnya, bahkan bisa jadi gak kaya-kaya dan gak sukses-sukses, gimana kalo kita balik ?

Kita sedekah dulu, kita bersyukur dahulu apa yang sudah kita miliki dengan cara kita sedekahkan, berapapun, sekecil apapun, wong sedekah gak ada minimum payment-nya kok (yang punya kartu kredit pastiakrab dengan istilah ini, he he he…), dalam Qur’an disebutkan, bersyukurlah, niscaya akan Ku tambah nikmatmu…

Dan bersyukur adalah merupakan satu-satunya cara untuk menjaga kita tetap kaya, bahkan makin kaya…

jadi lakukan hal-hal ini :

1. Bersyukur atas apa yang sudah kita miliki

2. Sedekah sebagai wujud dari rasa syukur tersebut

3. Cari teman-teman yang sukses, kaya dan berfikir positif…

Hindari hal-hal ini

1. Suka mengeluh, terutama mengeluh terhadap keadaan

2. Pelit

3. Menutup diri, terhadap apapun, apatis,

4. Takut sebelun bertindak,

5. Takut mencoba…

Oke ? Semoga bermanfaat, saya rasa akan bermanfaat kalau dicoba, jangan hanya dibaca saja…

h1

Sebagai Arsitek…

September 19, 2007

beberapa karya selama jadi arsitek…

desain kamar sebuah rumah di surabaya

bar corner rumah di surabaya juga

perpustakaan rumah sahabat di jakarta

h1

Jadi kaya itu wajib hukumnya….

September 19, 2007

Tahukah anda…

Betapa pentingnya materi dalam hidup ini, jangan salah paham, saya bukan materialistis, bahkan secara ekstrim, saya bisa bilang SAYA TIDAK BUTUH MATERI !

Tapi sayangnya… (atau UNTUNGNYA…)

 

  1. Guru sekolah anak saya perlu dibayar, atas jasanya membuat anak saya menjadi cerdas.
  2. Listrik di rumah saya perlu dibayar, supaya anak-anak saya bisa belajar, maen komputer, saya bisa bekerja, istri saya bisa setrika, dan kita butuh sinar lampu di malam hari agar bisa mengenali satu sama lainnya.
  3. Telepon juga perlu dibayar, dan operator selular saya juga perlu dibayar agar saya bisa tetap berkomunikasi dengan keluarga, dimanapun saya bertugas.
  4. Masih banyak pihak-pihak lain yang membutuhkan materi dari saya, terutama saudara-saudara saya yang kurang mampu agar bisa sedikit menikmati hidup.

 

 

APAKAH KITA MASIH BISA BERKATA KITA TIDAK BUTUH MATERI ??

 

Saya pernah mendengar seorang ustadz bercerita :

Kelak di pintu surga, banyak orang antri berebut untuk masuk ke dalam surga, berdiri di barisan depan para kaum syuhada’, yaitu orang yang gugur membela agama dan negaranya, oleh malaikat penjaga surga ditanya, ”kenapa kalian merasa berhak masuk surga lebih dahulu dari yang lain ?” Kaum syuhada menjawab, ”Dahulu kami diajarkan oleh kyai kami di pesantren, bahwa barangsiapa yang gugur dalam membela agama dan negara berhak masuk surga,” Lalu malaikat berkata, ”Mestinya kyai kalianlah yang berhak lebih dulu masuk surga, bukan kalian !” maka para syuhada pun mundur, dan para kyai pun dipersilahkan untuk memasuki surga terlebih dahulu. Tapi para kyai terdiam dan menolak, kata mereka,”Wahai malaikat penjaga surga, sebenarnya kami tidak akan pernah bisa mengajarkan kepada para santri kami kebaikan dan ilmu agama, tanpa jasa dari orang-orang kaya yang dermawan, yang mau memberikan sebagian dari harta mereka untuk kami pergunakan dalam mengajarkan segala kebaikan dan ilmu kami. Jadi yang paling berhak masuk surga terlebih dulu adalah mereka, orang-orang kaya yang dermawan…”.

 

Bagaimana menurut anda ?

 

Bahkan untuk masuk surga terlebih dahulu pun butuh materi, butuh kekayaan. Bagaimana kita bisa berbagi nasi kepada orang lain, jika piring kita masih kosong ? Atau nasi yang ada di piring kita hanya cukup untuk makan kita saja ??? Kapan kita bisa memberi kepada orang lain ?

 

Jadi saya menyimpulkan, tidak berdosa jadi kaya, bahkan wajib hukumnya… Asal dilakukan dengan cara yang benar.

 

Banyak cara-cara yang benar untuk menjadi kaya, dan saya yakin dengan cara yang benar, kita tidak akan merasa sayang untuk bersedekah, bahkan bersedekah akan menjadi suatu keharusan bagi kita, kita akan merasa takut jika tidak sedekah, takut jika harta kita dihanguskan tanpa sempat kita manfaatkan.

 

Coba renungkan berbagai peristiwa yang pernah kita alami, SEGALA SESUATU YANG HILANG DARI KITA ADALAH SEGALA SESUATU YANG KITA GENGGAM,

Pernah terfikir ? Kita bilang, semalam saya kemasukan pencuri, uang saya hilang, barang-barang berharga saya hilang, dimana barang-barang itu ? DI RUMAH KITA, MILIK KITA, DALAM GENGGAMAN KITA. Bagaimana dengan harta yang kita sedekahkan ? Yang kita berikan kepada orang lain ? Apakah kita juga bilang, harta saya hilang ? Tentu tidak bukan ?

Dan saya yakin, harta yang kita sedekahkan, akan menjelma menjadi pasukan yang menjaga harta-harta kita dirumah, harta-harta yang menunggu giliran untuk disedekahkan berikutnya… seandainya kita tahu, harta-harta kita saling berebut untuk kita sedekahkan, mereka bisa 10 kali bahkan 1000 kali bermanfaat daripada hanya sekedar menjadi pengisi brankas kita… Dan harta-harta yang kita sedekahkan itulah yang menjadi kunci pintu surga, menunggu kita untuk menggunakannya sebagai pembuka dan memasuki surga untuk yang pertama kalinya…

 

Pertanyaannya : Sudah siapkah kita menjadi orang yang pertama masuk surga ? atau boleh tidak jika saya terjemahkan, sudah siapkah kita untuk menjadi orang kaya yang dermawan ?

 

Anda bisa mempertimbangkan tulisan saya di kategori opportunities… Sebuah cara yang sangat sederhana untuk melangkah menjadi lebih kaya dan memiliki peluang lebih untuk masuk surga terlebih dahulu…

Atau mungkin anda memiliki cara-cara tersendiri untuk itu…

Jangan ragu, lakukan saja, kerahkan kemampuan anda, potensi anda untuk secara benar mencari harta sebanyak-banyaknya dan pergunakan secara benar, harta masuk dengan baik, keluar juga dengan baik, niscaya tidak akan menjadi penyakit bagi diri kita.

 

Semoga bisa menjadi bahan renungan dan pertimbangan bagi anda, dan saya mohon masukan dan koreksi jika ada hal-hal yang saya sampaikan ternyata salah….