h1

Gimana sih cara mendapatkan kekayaan yang halal ?

November 22, 2007

Kali ini saya mau sharing soal bagaimana caranya mencari harta yang halal, dengan cara yang benar dan yang paling penting diridhoi oleh Allah SWT. Saya tertarik untuk membicarakan hal ini, walaupun mungkin kondisi saya sekarang belum termasuk kategori orang terkaya di Indonesia, tapi saya juga tidak yakin ketika saatnya tiba saya menjadi orang terkaya di Indonesia, saya masih sempat untuk berbagi dengan teman-teman semua, lebih baik saya bagikan sekarang, jadi kita bisa kaya sama-sama, daripada teman-teman sudah menyaksikan keberhasilan saya, dan baru memutuskan untuk menyusul saya, setelah saya menceritakan bagaimana cara saya mencapai keberhasilan, gak bakalan terkejar, jack ! he he he… Eits, tapi kita sepakat dulu tentang kategori kaya, oke ? Bahwa kekayaan tidak identik dengan banyaknya harta yang kita GENGGAM, tetapi kekayaan yang kita sepakati adalah identik dengan berapa banyak harta yang kita BERIKAN untuk orang lain yang membutuhkan, jadi ketika saya menjadi orang terkaya di Inonesia, itu berarti saya menjadi orang yang TERBANYAK memberikan harta saya untuk orang lain yang membutuhkan.

Kenapa kok saya memusatkan perhatian untuk memberikan yang terbanyak, bukankah saat ini banyak orang melakukan sebaliknya ? Mereka berlomba-lomba menggenggam harta sebanyak-banyaknya.

Saya pernah mendengar sebuah pepatah, harta kita ibarat air laut, semakin banyak kita minum, malah semakin terasa hauslah kita. Dan orang yang haus adalah orang yang KEKURANGAN minum. Betul ?

Sekarang kita lihat di dunia nyata, berapa banyak orang yang setengah mati mengejar dan mengumpulkan harta, apakah mereka merasa cukup ? TIDAK ! Mereka justru merasa kurang, bahkan sangat-sangat kurang ! Padahal orang yang KEKURANGAN adalah ORANG MISKIN ! Bingung ? Sebenarnya jawabannya sederhana saja, begini : Seandainya mereka mau berbagi, mau memberikan sebagian dari harta yang mereka cari untuk orang lain, entah ikhlas atau tidak, itu tidak penting ! Tetapi kalo ikhlas jelas lebih baik. Yang penting mereka mau berbagi dengan orang yang membutuhkan, niscaya mereka akan lebih pandai BERSYUKUR, bahwa mereka masih bisa MEMBERIKAN sesuatu untuk orang lain. Dan orang yang bisa MEMBERI adalah orang yang BERLEBIH, itulah hakikat kekayaan.

Secara garis besar dalam menjalani kehidupan ini kita hanya menjalankan tiga proses, yaitu :

  1. Meminta
  2. Menerima
  3. Bersyukur

Proses yang pertama, meminta.

Meminta adalah untuk memperjelas tujuan kita hidup, dan meminta adalah fase paling awal yang kita jalani. Meminta disini bisa diartikan dengan berdoa dan berharap, kepada siapa kita meminta dan berdoa ? Tentu saja kepada Yang Maha Kaya di Dunia ini. Siapa ? Allah SWT.

Apakah kita boleh meminta kepada Allah ? Lha kalo tidak boleh, kita harus minta kepada siapa ??? Cuma kadang-kadang manusia tuh suka sombong, takabur, merasa diri mereka hebat, tidak butuh orang lain, bahkan tidak butuh Allah sehingga mereka tidak mau meminta (berdoa) kepada Allah ! Astaghfirullah ! Memangnya mereka tinggal di mana ? Bumi siapa yang mereka pijak ? Udara siapa yang mereka hirup ? Air siapa yang mereka minum ? Dasar orang tak tahu diri.

Lalu, seberapa banyak yang boleh kita minta kepada Allah ? Sebanyak-banyaknya ! Seluruh yang ada di bumi ini boleh kita minta kepada Allah, Allah Maha Kaya, Seluruh langit, bumi dan seisinya ini adalah milik Allah. Kita boleh kok minta sebanyak-banyaknya, hanya saja banyak manusia yang sok sungkan untuk minta. Lha wong tinggal minta aja kok tanggung, sekalian aja minta yang banyak, he he he… Soal dikasih atau tidak, itu hak prerogatif Allah. Dan itu tergantung dari proses kedua kita.

Proses kedua, menerima.

Nah, ini merupakan kelanjutan dari proses yang pertama tadi. Setelah urusan meminta beres, lalu apa ? Ya kalo udah minta, ya kita harus mau menerima, gampang toh ? Gitu aja kok repot (kata Gus Dur). Untuk bisa menerima, kita harus memperhatikan hal-hal ini :

  1. Seberapa yakinkah kita bahwa apa yang kita minta akan diberikan oleh Allah ?

Keyakinan kita ini sangatlah penting, sebab Allah berfirman, ”Aku adalah seperti apa yang disangkakan hamba-Ku” artinya, Allah sih terserah kita, kalo kita yakin diberi, pasti diberi, tetapi kalo kita tidak yakin diberi, maka jangan harap Allah mau memberi kita. Wong kita sendiri tidak yakin…

  1. Nah, setelah urusan keyakinan beres, selanjutnya bagaimana kita menyikapi keyakinan kita tersebut ? Ingat, Allah adalah penguasa alam ini, semua yang terjadi di alam ini adalah atas kehendak-Nya. Sikap kita berikutnya adalah, kita harus yakin bahwa sekecil apapun hal yang terjadi pada diri kita setelah kita meminta dan yakin betul akan diberi, adalah merupakan proses dari sampainya apa yang kita minta. Misalnya setelah kita meminta dan yakin bahwa kita akan diberi rizki yang melimpah, eh ternyata kok kita merasa jalan kita mencari rizki jadi sulit. Gimana nih ? Tenang kalo kita perhatikan, kehidupan kita pasti ada iramanya, kadang naik, kadang turun. Kita hanya tinggal menancapkan kuat-kuat di benak kita, bahwa kesulitan ini adalah merupakan awal dari kesuksesan kita, asal kita jangan berhenti saat kita dalam kesulitan, berhenti dari apa ? Ya berhenti berusaha, berhenti meminta dan berhenti yakin kepada Allah, jangan pernah berhenti…! Bagaimana caranya supaya kita tidak berhenti ? Ingat satu hal, selama hidup kita didunia, mulai dari kita lahir sampai saat ini, PERNAHKAH kita tidak bisa makan ? Saya yakin tidak pernah, pasti ada cara supaya kita bisa makan, apapun itu. Itu artinya Allah telah membuktikan pada kita bahwa Allah mampu mencukupi kita sejak kita lahir sampai detik ini, hitung sendiri usia kita, puluhan tahun Allah bisa mencukupi kita masak kita takut dengan kehidupan kita besok, minggu depan, bulan depan ?

Intinya, setelah kita yakin bahwa Allah akan melimpahkan rizki ke kita, kita harus selalu dan selalu berprasangka baik kepada Allah (optimis), kejadian-kejadian buruk yang kita alami hanyalah proses, yang penting hasil akhirnya, bukan begitu ? Dan kita harus optimis bahwa, sesuai dengan permintaan kita, apa yang kita minta akan diberikan oleh Allah, 100% ! Maka niscaya apa yang kita minta dengan penuh keyakinan dan optimis akan kita dapatkan !

  1. Untuk mempermudah kita yakin dan optimis, tentunya kita harus selalu dekat dengan Allah, semakin kita dekat, semakin yakin kita akan Allah pasti kita semakin optimis, karena kita menjadi lebih tenang, jadi jangan pernah tinggalkan ibadah kepada Allah, itu sangat penting !

Proses yang ketiga, bersyukur.

Kita ingat bahwa hidup kita ini penuh dengan irama, kadang naik kadang turun. Nah setelah kita menerima semua apa yang kita minta, kita kan tidak ingin irama kita turun ? Turun sih boleh, asal tidak terlalu ke bawah dan tidak lama… Jadi mau kita, setelah sekian lama hidup pas-pasan, terus kaya, kalo bisa jangan balik jadi pas-pasan lagi, ya berkurang sih boleh, tapi tetep kaya dan jangan lama-lama, setelah itu, kaya lagi, he he he…

Emang bisa ? Alhamdulilah jawabannya, bisa ! Caranya ?

Kita harus menjalankan proses yang ketiga, yaitu bersyukur. Sebenarnya bersyukur ini harus kita lakukan sejak proses awal yaitu meminta. Bersyukur artinya kita berterima kasih atas apapun yang diberikan Allah kepada kita, sekecil apapun itu, kita bisa membuka mata di pagi hari, kita bisa meregangkan otot kita, kita bisa berjalan ke kamar mandi, dan sebagainya. Dan proses bersyukur setelah kita menerima segala apa yang kita minta adalah, berbagi dengan orang lain. Berikan sebanyak-banyaknya untuk orang lain, itulah hakikat bersyukur, dan itulah hakikat kekayaan. Kekayaan yang abadi adalah kekayaan yang bisa dirasakan oleh banyak orang.

Jadi buat teman-teman yang ingin mengubah nasib, ingin menjadi sukses, cobalah jalankan ketiga proses tersebut. Saya pun masih dalam tahap menjalankan proses tersebut, dan ketiga-tiganya saya jalankan sekaligus, ya meminta, ya menerima sekaligus bersyukur. Kalo kita mau mengamati dengan cermat, sekecil apapun, permintaan kita yang kita yakini pasti kita terima, contoh, kita yakin betul bahwa besok kita masih bisa bangun pagi dan sarapan atau ngopi, dan ternyata betul, kita masih bisa bangun, sarapan dan ngopi,lalu ? ya kita syukuri itu semua, kita latih dengan hal-hal kecil di kehidupan kita, kalau kita sudah mahir dan terbiasa menjalankan ketiga proses tersebut untuk hal-hal kecil, niscaya hal-hal lain yang lebih besar akan terjadi pada kita. Alhamdulillah !

Sebagai penutup, ada sebuah kisah nyata. Saya punya seorang kawan, dalam kondisi kesulitan keuangan, dia harus berbagi dengan kawan yang lain. Untuk makan sehari-hari dia harus ngirit, eh masih harus ngurusi kawannya juga. Walaupun agak dongkol, dia mau saja berbagi, ya seadanya. Dia pernah mengeluh kepada saya, saya bilang, jangan pernah berhenti menolong orang lain, walaupun kondisi kamu pun kekurangan, saya yakin pasti apa yang sudah kamu lakukan itu akan mendapat balasan, yang kamu sendiri tidak bisa menduga, baik caranya maupun banyaknya. Eh, gak ada sebulan saya bicara dengan dia. Dia kebanjiran pekerjaan, sampe ngelembur-ngelembur, satu belum selesai, datang yang lain. Alhamdulillah. Itulah kenyataan. Mau ?

14 komentar

  1. Setuju dengan paragraf penutupnya. Kita harus selalu bersyukur, dan tetap terus berkarya. Jangan menjadikan kaya / miskin menjadi ukuran untuk memulai dan menghentikan suatu pengabdian.


  2. bagaimana cara mendapatkan kekayaan yg mudah halal dan berkah?


  3. saya minta solusinnya, saat ini saya membutuhkan untuk membayar utang2 saya,tima kasih


  4. @tisna satriana
    coba tulisan diatas dibaca secara perlahan dan diresapi maknanya, insya allah semua sudah ada di sana…
    Saya dulu juga pernah ‘terbelit’ hutang, dan hampir tidak ‘melihat’ cara untuk membayarnya…
    Saat ini pun saya masih memiliki hutang, tetapi saya sudah bisa ‘melihat’ cara untuk membayarnya…
    yang paling penting adalah :
    1. Niatkan betul di dalam hati anda untuk melunasi hutang anda, jangan pernah berpikir untuk lari menghindar ! Ingatlah, lari menghindari hutang hanya akan memperberat jalan rizki anda…
    2. Selalu bersyukur ketika anda mampu membayar hutang anda, walaupun belum melunasinya…
    3. Bersyukurlah ‘seolah-olah’ anda telah melunasi hutang-hutang anda, rasakan kenikmatan terbebas dari hutang, rasakan hingga anda benar-benar merasa tidak punya hutang sama sekali !
    4. Insya Allah jalan untuk membayar hutang-hutang anda akan terbuka,walaupun dengan cara mengangsur (seperti yang telah saya lakukan)
    Catatan : Anda harus mau membuka mata anda untuk melihat semua peluang yang ada untuk melunasi hutang-hutang anda
    –saya telah melakukan hal ini sejak 1,5 tahun yang lalu, dan Alhamdulilah ! Saya tidak pernah lagi menunggak tagihan hutang saya yang menumpuk sampai saat ini, dan saya senantiasa mensyukuri sekecil apapun berkurangnya hutang saya, dan saya senantiasa merasakan nikmatnya terbebas dari hutang–

    Ingatlah firman Allah,”Aku seperti apa persangkaan hamba-Ku kepada-Ku” Kalau kita senantiasa berpikir bahwa Allah akan memberikan jalan bagi kita untuk mendapatkan Harta/Rizki yang halal untuk melunasi hutang kita, niscaya Allah akan memberikan pada kita kemudahan-kemudahan…

    Semoga bermanfaat…


    • Amin… Terimah kasih banyak atas Inspirasinya, smoga z bisa menjadi org yg bisa bermanfaat juga, yg tidak akan henti2nya meminta, menerima dan mensyukuri atas apa yg diBerikan nikmat oleh Allah SWT,… AlhamduLillah ternyata allah maha mencukupi Hambanya….!!!!


  5. amiinn
    tulisan yang sangat menyejukan dan menyadarkan
    terima kasih kawan


    • Baru nyadar ea sob… Hehe


  6. Saya akan megikt cra Anda DO’A SAYA sukses y…


  7. terima kasih, semoga saja ,


  8. amiinn, tulisan ini membukaan mata dan hatiku, memberi inspirasi bagiku agar selalu meminta, menerima dan bersyukur. terimakasih


  9. tulisan yang betul2 telah membuka mata hati saya, smoga keberkahan selalu menyirami kia semua….amiin


  10. terima kasih untuk rangkuman tulisan ini,ini sungguh menyentuh,tidak ada kekayaan yg abadi selain kekayaan hati yang selalu bersukur dan menrima


  11. Yup Berusaha,bekerja dan bersyukur…


  12. alhamdulillah,,terimakasih gan,,ini membuka mata hati saya dalam berprasangka baik kepada Alloh SWT,,semoga ini menjadi awal yang baik untuk saya dan kaum mukminin..amin



Tinggalkan komentar